Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Nusa Tenggara Barat dianggap sebagai pesaing berat bagi perguruan tinggi swasta (PTS) setempat mengingat di awal berdirinya universitas di bawah naungan PWNU NTB ini langsung dapat membuka 10 program studi dan sering dihadiri pejabat tinggi negara.
Mantan Rektor Universitas Mataram, Mansur maksum, mengatakan hal itu saat memberikan kata pengantar dalam kuliah umum sebagai pembina UNU NTB di Aula UNU NTB, Jalan Pendidikan Nomor 6 Kota Mataram, NTB, Senin (15/2).
Mustasyar PWNU NTB ini mengaku hal tersebut disampaikan seseorang dosen ketika dirinya hadir sebagai pembicara di salah satu forum perguruan tinggi di Kota Mataram. “Saya jawab, UNU tidak ada apa-apanya, kecil dan apalagi pembinanya juga kecil yaitu Mansur Maksum,” kata anggota BAN PT mencandai dirinya sendiri.
UNU NTB, lanjutnya, adalah amanah dan ini merupakan langkah untuk melaksanakan visi besar Nahdlatul Ulama. “Adik-adik mahasiswa harus bangga dengan almamaternya sebagai mahasiswa Universitas NAhdlatula Ulama Nusa Tengga Barat,” katanya di hadapan para mahasiswa.
Kuliah umum yang menandai dimulainya proses perkuliahan awal semeter ini dihadiri perwakilan Pengurus Pusat Lembaga Pendidikan Tinggi NU (LPTNU) Ahmad Fatoni Rodli, Wakil Rektor 1 UNU NTB Adi Fadli, Wakil Rektor 2 UNU NTB Mulianah, dan puluhan dosen serta ratusan mahasiswa UNU NTB.
Achmad Fatoni Rodli sebagai pembicara tunggal banyak menyampaikan tentang awal bedirinya UNU NTB. Dirinya termasuk yang terlibat dalam proses pendirian khususnya yang berkaitan dengan izin operasional.
Rektor Universitas Maarif Hasyim Latim Sidoarjo ini meminta sejumlah elemen mahasiswa dibentuk, mulai dari badan eksekutif mahasiswa (BEM), dewan perwakilan mahasiswa (DPM), dan himpunan mahasiswa jurusan (HMJ).
“Saya minta Rektor bagian kemahasiswaan untuk menerbitkan SK segera mumpung saya masih di sini agar ada oleh-oleh saya balik,” pintanya.