UNUNTB- Studium General Daring bertajuk, “Sinergitas Perguruan Tinggi dan Pemerintah Desa dalam Pemberdayaan Pangan Atas Pandemi Covid-19″
yang dilaksanakan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB merupakan salah satu ikhtiar guna mendorong perguruan tinggi agar bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat.
“Seminar ini, bagian dari ikhtiar sekaligus keprihatinan kami di UNU, atas apa yang kita hadapi saat ini. Mudahan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat”
(Dr. Baiq Mulianah)
Kegiatan studium general daring dilaksanakan Rabu (17/6) di aula UNU NTB.
Dalam sambutannnya, Rektor UNU NTB Baiq Mulianah mengungkapkan bahwa kegiatan ini juga bagian dari upaya sekaligus kprihatinan kami di UNU, atas pandemi Covid-19 yang tengah kita hadapi saat ini. Diharapkan dari kegiatan ini, lanjut ibu Mul dihasilkan sesuatu yang bermanfaat untuk masyarakat dan ke depan bisa dilaksanakan berbagai program pemberdayaan ekonomi dan ketahanan pangan.
Di tengah pandemi global yang dihadapi bangsa cukup terasa dampaknya bagi masyarakat di berbagai bidang. Perlu berbagai pihak turut serta berkontribusi tak terkecuali perguruan tinggi.
Dalam kaitan kondisi yang tengah di hadapi bersama, Staf Dirjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Taufik Madjid tidak menampik hal demikian. Oleh karena itu, menurut Taufik, yang mendesak perlu dilakukan adalah recovery ekonomi. Ia mengapresiasi apa yang dilakukan UNU NTB untuk bersinergi dengan kementerian dan lainnya untuk bisa menjadi bagian dari upaya untuk menghadapi berbagai persoalan sosial-ekonomi.
“Maka tepat apa yang dilakukan UNU untuk bersinergi dengan kementerian dan lainnya. Recovery ekonomi nasional harus dimulai dari desa”
(Taufik Madjid, staf PPMD)
Bahwa perguruan tinggi sebagai institusi yang harus menjadi bagian guna memberikan sesuatu yang mengedukasi masyarakat, adalah satu keharusan. Apalagi dalam situasi yang belum stabil saat ini.
Untuk itu seminar daring yang dilaksanakan UNU NTB, ini merupakan langkah tepat.
“Ini acara (seminar daring, red) penting bagi wawasan ke depan bagi perguruan tingggi NU,” demikian diungkapkan Pengurus pusat PBNU KH Hanif Saha Ghafur yang juga narasumber dalam kegiatan tersebut.
“Perguruan tinggi harus memiliki strategi pengembangan yang bagus. Yaitu strategi pengembangan ilmu pengetahuan”
(KH. Hanif Saha Ghafur)
Lebih jauh dijelaskan KH Hanif, bahwa kampus harus memiliki strategi pengembangan yang bagus.
Kata kunci pengembangan PT yaitu strategi pengembangan ilmu pengetahuan dan apa kaitannya dengan pengembangan pedesaan, pengembangan ilmu, pemberdayaan dan lainnya. “Nah kemudian strategi pengembangan itu dijabarkan dalam instrumen kurikulum,”terangnya.
Kurikulum yang baik yaitu kurikulum yang efektif untuk pembelajaran. Tidak muluk-muluk dan terlalu ideal.
Intinya, Kurikulum itu harus mampu melihat perkembangan, masa depan.
Ia menambahkan, jadi lingkungan universitas/PT itu harus menjabarkan dan dapat mendukung apa yang menjadi pengembangan dan mendukung pedesaan.
Hanif berharap ada sinergi positif kementerian agar dapat saling bekerjasama dengan berbagai pihak, kampus-kampus dan lainnya. “Mudahan-mudahan juga para kementerian memberikan kontribusi yang terbaik bagi apa yang sedang diikhtiarkan UNU NTB,” harapnya.
Seminar daring berjalan efektif. Meskipun terjadi gangguan teknis, namun tidak sampai membuat acara tersebut terhenti. Rektor Unram Prof. H. L.Husni dan mantan rektor Unram Prof Mansur turut serta berpartisipasi. Tidak hanya itu, Muttasyar PBNU TGH Turmuzi Badarudin, Ketua PWNU NTB, Rektor dari berbagai daerah, para tokoh, akademisi dan lainnya ikut dalam kegiatan yang diinisiasi kampus peradaban bangsa UNU NTB. Sebagian peserta yang hadir di Aula tetap menggunakan masker dan sesuai dengan protokol kesehatan dalam pencegahan dan penyebaran COVID-19*)
SUMBER : https://www.nuhantb.com/