Pulau seribu masjid kembali dirundung duka, setelah dua kali diguncang gempa bumi pada tanggal 29 Juli 2018 (6.8 SR) dan pada tanggal 5 Agustus 2018 (7.0 SR). Lombok kembali diguncang gempa bumi pada tanggal 9 Agustus 2018 (6.2 SR). BMKG menyebutkan titik pusat gempa berada pada kedalaman 12 km arah barat laut Lombok Utara (6km). Kejadian tersebut menambah duka tidak hanya bagi masyarakat terdampak gempa, tetapi juga bagi seluruh masyarakat pulau Lombok. Hal ini disebabkan duka moril berupa trauma berkepanjangan yang melanda seluruh masyarakat.
Hancurnya bangunan tempat tinggal, tempat peribadatan, fasilitas kesehatan, hingga pusat perbelanjaan menjadi masalah yang tidak dapat terelakkan. Masyarakatpun harus terpaksa tidur di tenda-tenda darurat dan tenda dari pemerintah, terserang berbagai penyakit seperti demam, batuk, alergi, dan gatal-gatal hingga diare. Rusaknya fasilitas pusat perbelanjaan membuat masyarakat kesulitan untuk mencari bahan makanan dan kebutuhan sehari-hari.
Berbagai masalah tersebut menggugah rasa kemanusiaan yang ada diri masing-masing manusia. Karena pada dasarnya manusia hidup saling membutuhkan dan tolong-menolong antar sesama. Menyikapi hal tersebut, mahasiswa UNU NTB, melalui Gerakan Mahasiswa KKN Peduli Korban Gempa Lombok turut andil dalam menyalurkan bantuan kepada korban gempa. Inisiatif penggalangan dana pada tanggal 8 Agustus 2018 oleh Mahasiswa KKN Mertak Tombok. Penyerahan bantuan secara kolektif oleh Mahasiswa KKN desa Mertak Tombok, dan Tanak Awu. Selain membantu korban gempa, kegiatan ini juga sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat dan menjadi salah satu program KKN.