Euforia Prestasi NTB mendapatkan 15 Medali Mas PON Papua sudah berlalu, kini para atlet telah kembali ke daerah masing-masing, namun di balik prestasi tersebut terdapat para pejuang yang juga berperan penting dalam mencapai kesuksesan tersebut, terdapat 5 orang dosen dari Universitas Nahdlatul Ulama NTB di antaranya adalah 1. Yadi Imansyah (Direktur NSC / Ka.Prodi PJKR UNU NTB)
2. Muhammad Syahroni ( Sekretaris NSC/ Sekretaris Prodi PJKR UNU NTB)
3. Muhammad Riyan Hidayatullah ( Kepala Bid. Pendidikan NSC/Dosen PJKR).
4. Lilik Evitamala ( Kepala Bid. Kesehatan /Dosen PJKR)
5. I Nyoman Sukartidana (Kepala Bid. Pengabdian Keolahragaan NSC/ Dosen PJKR)
Kelima Dosen UNU NTB tersebut bertugas Sebagai Terapis Olahraga (Sports Injury & Sports Massage); Melakukan Penanganan Saat Terjadi Cidera Pada Atlet (Mulai dari Tahapan Pemusatan Latihan Hingga pada Saat Bersanding) ;Pemulihan Pengawasan Cidera/Kebugaran/Kesehatan Fisik Atlet (Mulai dari Tahapan Pemusatan Latihan Hingga pada Saat Bertanding).
Tugas mereka cukup lama yaitu sejak persiapan, Membutuhkan Jangka Waktu Kurang Lebih 1 Tahun (Sejak Pemusatan Latihan Daerah Atau PELATDA PON NTB di Mulai Tahun 2020 s/d 2021) Hingga Pelaksanaan PON Papua 15 Oktober 2021 Selsai.
Ruang lingkup tugas untuk Penanganan Semua Cabor Seperti: Atletik/Kempo/Tarung Derajat /Panjat Tebing/Tinju/Voli Pasir/Catur/Bilyar/ Pencak Silat/ Karate/Selam/Tenis Lapangan/Futsal/Menembak/Tenis Lapangan/Balap Motor
Ketika diwawancarai pak Dr (C) Yadi menyampaikan banyak pengalaman menarik yang didapat, diantaranya dapat berkenalan dengan atlit berprestasi sampai pada hal-hal tidak terduga yang dialami
"Alhamdulillah kami Bisa Mengenal dan menangani Atlet-atlet terbaik NTB yg Menjadi Andalan Indonesia di Ajang Internasional dan Atlet Terbaik NTB yg mendapat Emas Di PON Papua,
Saat Pemusatan Latihan, Banyak hal-hal yg tidak terduga saat penanganan, Atlet merasa kesakitan tapi kami sebagai tim terapis sebisa mungkin menenangkan mengalihkan dengan candaan seperti gurauan dan mengambil tindakan yg tepat" Ungkapnya.
"Jadi terapis menurut kami harus tega, demi kesembuhan atlet) karena namanya cidera pasti sakit untuk itu tindakan yg kami berikan akan terasa sakit sampai menangis dan berteriak pada beberapa atlet dan jenis cideranya. namun setelah penanganan maka Atlet akan merasa sehat dan bugar kembali,
Kami senang bisa mengawal atlet NTB Sejak Masa2 Latihan Hingga Mengawal Sampai Bertanding dan Selsai Bertanding." Sambungnya.
Di akhir wawancara bersama pak Yadi, beliau menyampaikan harapan bahwa harus terciptanya kerjasama yang baik antara semua unsur dalam meningkatkan prestasi olahraga di NTB, mengingat potensi besar yang dimiliki oleh daerah ini dalam bidang olahraga.
"Atlet NTB Semuanya Hebat, Ini sejarah Baru Untuk NTB, Dibutuhkan Kerja Sama Mulai dari Pelatih, Atlet, Tenaga Keolahragaan dan Semua Pihak Termasuk Perhatian Koni ,Dispora dan Pemerintah yg Luar Biasa Serta Dukungan Masyarakat,
terakhir kami ucapkan terimakasih pada Koni NTB / Dispora NTB Pemerintah Provinsi NTB atas kepercayaan dan tugas yang diberikan dan terimakasih juga untuk UNU NTB karena telah memberikan izin untuk Mengemban tugas pengabdian di luar kampus."Pungkasnya.
Untuk masyarakat NTB Perlu diketahui bahwa secara lebih khusus dan paling utama adalah Penerapan Sports Science Harus Tetap Menjadi Acuan dan Menjadi Hal Penting Untuk Kemajuan Prestasi Atlet NTB, terutama untuk target PON 2024 Mendatang, untuk itu NSC UNU NTB merupakan salah satu wadah yang tepat untuk mengedukasi masyarakat tentang arti penting dari Sport science.