Populer dikenal dengan UNU NTB, Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat yang berdiri sejak tahun 2014, saat ini telah memiliki 4 Fakultas dengan 10 Program Studi. Rektor UNU NTB bersama Jajaran terus bersinergi untuk memajukan UNU NTB dengan mengedepankan marwah Tri Dharma. Berdasarkan hasil dari Word University Rangking (UniRank) diusianya yang terbilang sangat muda UNU NTB berhasil menempati posisi ke-6 dengan kategori perguruan tinggi terbaik di Nusa Tenggara Barat.
Salah satu langkah untuk UNU NTB dalam meningkatkan kualitas perguruan tinggi, lulusan, dan peningkatan jumlah Mahasiswa, yaitu dengan pembentukan program studi baru, Arsitektur Nusantara yang direncanakan akan dibuka pada tahun ini.
Berkaitan dengan hal itu, Rektor UNU NTB beserta Jajaran Pimpinan telah melakukan kunjungan ke beberapa Perguruan Tinggi di Indonesia yang telah membuka dan melaksanakan program studi tersebut.
Selasa, 25 Januari 2022. Kunjungan pertama di Fakultas Teknik, Universitas Islam Indonesia. Disambut baik oleh Ketua Jurusan, Prof. Nur yang memberi dukungan atas rencana UNU NTB yang akan membuka program studi baru Arsitektur Nusantara “Jika UNU NTB berniat untuk mendirikan Prodi Arsitektur, Kami secara pribadi dan izin Dekan bahwa Kami dukung untuk administrasi, kita proses bersama”. Hal ini menjadi peluang UNU NTB untuk meningkatkan kolaborasi, sinergi dan kerja sama dalam mengelola UNU NTB. Dengan support binaan, konsultasi, dan dalam penyempurnaan proses pembentukan Prodi Arsitektur di UNU NTB yang diharapkan berkelanjutan, disampaikan Rektor UNU NTB Dr. Baiq Mulianah, M.Pd.I.
Dalam pertemuan tersebut, Dr. Baiq Mulianah, M.Pd.I. menyampaikan hajatan dibukanya Prodi Arsitektur semenjak Gempa Lombok tahun 2018 yang lalu.
Program studi ini dirasa penting dan juga sangat relevan dengan kondisi eksisiting NTB yang merupakan ring of fire dan kawasan rawan bencana. Oleh sebab itu, perlu untuk transfer knowledge salah satunya terkait kurikulum yang akan digunakan. Dalam hal ini Prof. Nur selaku Ketua Jurusan akan mendistribusikan kurikulum yang dapat digunakan sebagai referensi.
“Ide untuk membuka Prodi Arsitektur Nusantara adalah ide yang sangat brilian” tutur Nensi. Menurut Nensi beberapa hal yang perlu disiapkan, diantaranya kurikulum yang akan digunakan baik pada masa sekarang maupun jangka panjang. Selain itu fasilitas yang menunjang proses pembelajaran, di UII beberapa yang sudah disiapkan seperti, laboratorium komunikasi dan bisnis arsitektur, laboratorium teknologi dan kinerja bangunan, dan biro konsultan yang digunakan sebagai ruang praktik langsung.
Terkait metode penelitian yang diterapkan di Universitas Islam Indonesia lebih fokus pada ranah riset design. Jika dibandingkan dengan Universitas Gadjah Mada yang sangat maju dengan metode penelitian di ranah riset murni, tambah Nensi.
Menurut Prof. Nur, mengedepankan mutu dalam pembentukan Prodi Arsitektur menjadi penting untuk diprioritaskan, dengan memperhatikan standar yang berlaku baik nasional maupun internasional. “Kerjasama itu jauh lebih baik dibanding sendiri” tegasnya.
Informasi-informasi yang diperoleh dari kunjungan kali ini merupakan langkah awal UNU NTB mantap membangun Prodi Arsitektur Nusantara. Namun kunjungan singkat ini belum cukup untuk tahap tindak lanjut, sehingga perlu untuk sharing lanjutan jika memungkinkan melalui jarak jauh. “Harapannya kami, barangkali nanti jika sudah pada tahapan tindak lanjut, bisa belajar dari jarak jauh, atau ada semacam diskusi jarak jauh, atau bisa menjadi dosen tamu kami nantinya” ungkap Ayah Tjatur.